Catatan Bukit Tigapuluh

Catatan Bukit Tigapuluh

Catatan Bukit Tigapuluh

Ketika masuk hutan sehutanhutannya, kenapa udara jadi sejuk, konserto satwa alam terdengar indah, anggun, bahkan tangisan raja rimba terdengar mengiba menikamhati; dan rongkang terbang lurus dari pohon besar meranti ke pohon lainnya seolah menyambut datangnya pagi yang berkabut.

Temanku ingin menangis, katanya kalau ingat tak lama lagi rimba alam ini jadi kebun akasia. Tak kan mereka rasakan ini hutan begitu dingin dan menenangkan daripada sekedar fulus dari pulp yang merusak bumi ini? Kenapa diusik juga sekeping rimba yang tertinggal di bumi melayu tua ini?

Apakah mereka yang mengeluarkan secarik kertas izin menghabisi hutan bisa merasakan indahnya dan magisnya hutan, atau uang di pelupuk mata yang lebih tampak? Kepada siapa lagi mengadu selain kepadaNYA jika manusia yang diberikan otoritas melindungi hutan justru…Semoga aku salah adanya.

-thought on 30 april – 1 may 2008

 

 

 Kembali

Halaman
1

Web Hosting