 |
| Foto oleh Yan Krukov dari Pexels |
Sebentar lagi sahabat-sahabatku ada yang merayakan natal, pasti sudah banyak persiapan yang sudah disiapkan jauh-jauh hari, mendekorasi pohon natal misalnya dan berburu pernak pernik lainnya, tentunya bersama keluarga.
Blog Secangkir Kopi Bersama (SKB) mengadakan Event kembali dengan tema "Toleransi Beragama", menurutku sangat bagus Event yang diadakan oleh SKB ini.
Aku jadi teringat ketika awal mula terjun di Dunia Pendidikan. Saat itu aku mulai honor di sekolah yang Pluralis, di sekolah komplek itu semua agama ada, dari Islam, Kristen, Hindu, Buddha dan Tionghoa. Begitupun dengan Guru-gurunya, berbagai macam agama.
Selama lima tahun mengabdi di sana yang aku alami sendiri dan sampai saat ini, tak pernah ada keributan tentang agama yang dianut para siswa, mereka berbaur semua. Ketika umat muslim berpuasa, teman-temannya tidak makan di depan mereka yang berpuasa, ketika natal dan hari raya lainnya teman-teman muslim turut senang. Para siswa tidak pernah usil dan mengolok-olok agama temannya yang berbeda.
Setiap paskah, kami para guru selalu dapat hadiah telur paskah dan setiap tahun baru Cina, selalu dapat kiriman dodol. Begitupun ketika Idul Adha, kami membakar sate kambing bersama-sama, tidak pernah ada yang menjelekkan atau memaksa masuk ke agama yang lain.
Ketika pelajaran Agama, siswa muslim tetap dalam kelas dan yang non muslim disatukan dalam satu kelas dengan SD lainnya yang masih satu komplek, karena saat aku honorer di ada lima SD di SD komplek tersebut dan sekarang di menjadi tiga sekolah.
Indahnya perbedaan akan terasa damai dikala kita tidak ikut campur agama yang lain. Bagaimana bisa kita mengajarkan toleransi beragama pada para siswa kalau kitanya sendiri memandang sebelah mata agama lain? Merasa paling benar, malu teramat malu jika melihat dan menyaksikan betapa rukunnya para siswa di tempat aku dulu mengajar, berbagai agama tanpa sekat dan berbaur ketika berteman, tanpa pilih-pilih agama apa yang dianut temannya.
ADSN1919
